5 MACAM ORIENTASI KEPEMIMPINAN
Orang bilang ada dua macam type orientasi kepemimpinan dalam suatu organisasi, Tapi bisa ditambahkan minimal tiga lagi, yakni People-Oriented Leadership, Task-Oriented Leadership, Money-Oriented Leadership, Self-Oriented Leadership, dan Purpose-Oriented Leadership.
1. People-Oriented Leadership
People-Oriented Leadership itu lebih mengutamakan kesejahteraan dan perkembangan diri staff. Kalau seorang staff gagal menjalankan tugas, itu dianggap sebagai pelajaran untuk menjadi lebih baik dan ia masih diberi kesempatan untuk memegang tugas/ posisinya.
2. Task-Oriented Leadership
Task-Oriented Leadership itu lebih mementingkan roda organisasi berjalan. Manusia dianggap alat, setara mesin. Kalau seseorang tidak mampu melakukan tugasnya, ya pecat dan ganti langsung dgn orang lain yang dianggap lebih mampu.
3. Money-Oriented Leadership
Money-Oriented Leadership itu lebih mengutamakan uang dari pada orang dan tugas. Uang menjadi tujuan dan ukuran keberhasilan. Segala kebijakan dan kegiatan harus memiliki pertimbangan untung rugi secara finansial.
4. Self-Oriented Leadership
Self-Oriented Leadership itu lebih mementingkan diri sendiri atau kelompoknya sendiri. Dia memanfaatkan organisasi dan orang lain untuk memenuhi ambisi pribadinya.
Dia mengangkat seseorang yang penurut untuk memegang posisi meskipun tidak punya kapasitas; sebalknya dia akan mengganti, memberhentikan, memecat, menyingkirkan, dan mengucilkan orang lain yang dipandang mengancam posisi dan ambisinya, meskipun orang itu punya kompetensi. Dia mengadakan dan atau meniadakan suatu kegiatan dan atau kepanitiaan berdasarkan pertimbangan pemenuhan ambisi dan kepuasan diri sendiri atau kelompoknya tidak peduli apakah efeknya membahagiakan atau menyusahkan rekan atau bawahannya.
5. Purpose-Oriented Leadership
Purpose-Oriented Leadership itu lebih mengutamakan ketercapaian tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan. Dia selektif dalam memilih orang berdasarkan pertimbangan kompetensi, dedikasi, konsentrasi pada ketercapaian tujuan. Dia rela berkorban, bahkan jabatan dan kekayaannya sendiri demi ketercapaian tujuan dan sasaran organisasi; dia rela mengundurkan diri sendiri atau menggantikan petugas yang diyakini menghambat kemajuan. Tugas dan kegiatan yang menunjang kemajuan didukung dan diperhatikan, sedangkan yang menghambat dihapus.